Rabu, 14 November 2012

Menanamkan kedisiplinan Anak Sejak Dini

Kedisiplinan merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang manusia. kedisiplinan mengajarkan rasa tanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Menanamkan sikap disiplin kepada seseorang tidaklah mudah. Menanamkan sikap disiplin harus dilaksanakan sejak dini, sejak anak mengerti diajak bicara. 
Memang tidaklah mudah menamkan kedisplinan kepada anak usia dini, kuncinya adalah sabar dan konsisten. menanamkan sikap disiplin kepada anak tidak harus dengan kekerasan dan kita buang jauh-jauh metode kekerasan kepada anak. Menerapkan kedisiplinan dengan kasih sayang dan kesabaran insya Allah hasilnya akan awet dan tidak menimbulkan
Cara yang pertama adalah memberikan peraturan kepada anak sejak anak usia 1 tahun. kita sebagai orang tua memberikan kebebasan yang pertanggung jawab, kita tidak membiarkan anak dengan sebebas-bebasnya. kita tetap memberikan batasan-batasan misalkan pada waktu tertentu anak diwajibkan untuk makan atau tidur siang. atau memberikan batasan kepada anak, pada tempat-tempat tertentu seperti tempat peribadahan. anak kita biasakan untuk melaksanakan adab di tempat peribadatan.
lalu bagaimana cara menerapkannya?kuncinya harus konsisten pada jam yang kita tentukan anak kita wajibkan untuk tidur maka dihari-hari berikutnya pada jam yang sama anak kita juga wajib tidur. jika anak kita menolak kita harus memiliki siasat agar anak kita menaatinya misalkan tidak boleh main sebelum tidur siang, atau menyita mainan kesukaannya sampai dia mau untuk untuk tidur. bagaimana kalau anak kita menangis. Menangis merupakan senjata yang paling ampuh dari anak kita, kita sebagai orang tua harus tegar dan sabar jangan sampai luluh karena tangisan anak. jika setiap anak kita nangis kita tidak jadi menerapkan peraturan maka dihari-hari berikutnya anak akan menggunakan tangisannya agar tidak jadi menerapkan peraturan.
Demikian pula saat kita berusaha agar anak kita terbiasa beradab di tempat-tempat peribadahan seperti masjid atau mushola. sebelum berangkat nasehati anak kita apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di masjid. ketika kita sudah di masjid ternyata anak kita membuat gaduh atau berlari-larian di masjid jangan segan-segan membawa anak kita pulang, walaupun dia menangis. namun jangan lupa memberikan penjelasan kenapa kita mengajak anak kita pulang karena si anak tidak menaati peraturan yang sudah disepakati sebelumnya. hari berikutnya ajak lagi anak ke masjid dan lakukan hal yang sama dan jika ia melanggar lagi ajak pulang dan berikan peringatan jika melanggar terus tidak akan di ajak ke masjid lagi, selama dua hari anak jangan di ajak ke masjid kemudian jika dia minta ikut kita buat perjanjian dan ajak anak ke masjid lagi. lakukan secara konsisten sampai anak menaati peraturan.
Cara yang kedua memberikan konsekuensi, segala tindakan menimbulkan konsekuensi, jika anak melakukan hal yang benar jangan segan-segan kita berikan pujian dan ucapan terima kasih karena telah melakukan hal yang benar. jika melakukan kesalahan jangan segan-segan memberikan hukuman. bagaimana cara memberikan hukuman anak?kita telah sepakat untuk membuang jauh-jauh yang namanya kekerasan. indikator dari kekerasan adalah melukai secara fisik, menakut-nakuti sampai menimbulkan depresi. seperti memukul, membentak, mengancam dan mengunci di kamar yang gelap sendirian.
Beberapa kiat yang bisa dicoba dan insya Allah efektif yakni seperti cara di atas atau dengan memberikan bangku diam. maksudnya ketika anak melakukan kesalahan kita dudukkan anak di bangku diam dan mintalah anak anda diam selama beberapa waktu. lakukan hal sama setiap anak kita melakukan kesalahan sampai anak kita menyadari bahwa perilaku yang dilakukannya adalah salah.
Setiap anak yang kita beri kita konsekuensi biasanya dia akan berontak dan mengeluarkan senjata ampuhnya dengan tangisan. untuk mengatasii hal tersebut biarkan anak kita untuk mengekspresikan kekesalannya jika mengamuk dekap ia sampai ia menyerah dan menghentikan tangisannya. jika tangisannya sudah berhenti dan dirasa sudah tenang kemudian jelaskan mengapa anda mendudukkan anak di banhku diam atau menyita mainan yang disukainya. 
Demikian sedikit kiat mendisiplinkan anak sejak dini, yang penting kita sebagai orang tua harus konsisten dan kompak dalam satu keluarga dalam menerapkan peraturan kepada anak.